Sabtu, 30 November 2013
Siska adalah seorang murid SMP N 1 di kota bandung.Saat ini Siska duduk di kelas 1.Keluarga Siska adalah keluarga
terpandang di kota Bandung.Ayahnya memiliki sebuah perusahaan sepatu
sedangkan ibunya memiliki sebuah perusahaan pakaian.Kedua perusahaan
orangtua Siska merupakan perusahaan terbesar di kota bandung.Walaupun
Siska berasal dari keluarga terpandang.Ia tidaklah sombong.Siska adalah
anak yang pandai,baik hati dan ramah terhadap siapapun.Teman-teman Siska
sangat senang berteman dengannya.Jika ada pelajaran yang
sulit,teman-teman Siska selalu meminta Siska mengajari mereka.Dengan
senang hati Siska akan mengajari mereka hingga paham.Sayangnya,sejak
kecil Siska memiliki daya tahan tubuh yang lemah sehingga apabila ia
kaget/syok berlebihan,ia akan pingsan.
Walaupun keluarganya kaya dan hidup berkecukupan.Siska tidak pernah merasa bahagia.Setiap hari ia di antar oleh supir pribadinya karna pagi-pagi sekali kedua orangtuanya telah berangkat kerja ke perusahaan mereka masing-masing dan hingga larut malam barulah mereka pulang.Akibatnya Siska kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.Apalagi orang tua siska selalu bertengkar oleh sebab hal yang sepele.Siska sangat sedih melihat kondisi keluarganya.
Di sekolah Siska mempunya seorang teman akrab bernama Vina.Vina adalah anak dari sebuah keluarga sederhana.Siska sangat mengagumi keadaan keluarga Vina.Setiap hari Vina di antar dan di jemput oleh ayahnya.Sedangkan ibunya selalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk Vina.Jika Vina sakit,dengan sepenuh hati ibunya akan merawatnya,sedangkan ayah Vina sibuk mencari obat untuk Vina.Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan keluarga Siska.Setiap hari orang tuanya sibuk dengan urusan bisnis sehingga ia di antar dan di jemput supir pribadinya.Sarapan pagi dan makanan sehari-hari selalu di sediakan bi Ijah,pembantunya.Jika ia sakit,bukan ibu atau ayahnya yang merawatnya,melainkan Bi Ijah yang selalu merawat Siska hingga sembuh.
“Aku iri sekali denganmu Vin,orangtuamu sangat memperhatikanmu sedangkan orang tuaku selalu saja sibuk dengan urusan mereka sehingga mereka kurang memperhatikanku,bahkan orangtuaku kerap kali bertengkar oleh hal yang sangat sepele.”ungkap Siska pada Vina di kantin sekolah.
“Sabarlah Sis,orangtuamu pasti karna terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikanmu.Ketika bisnis orangtuamu agak reda pasti mereka akan mulai memperhatikanmu.”sahut Vina.
“Semoga semuanya bisa seperti yang kamu ucapkan Vin,termakasih telah menghiburku.”ujar Siska.
“Sama-sama Sis.”sahut Vina tersenyum.
Malam harinya Siska sedang belajar di dalam kamarnya.Ketika itu kedua orangtuanya pulang dari perusahaannya.Belum sempat berganti pakaian,orang tua Siska kembali bertengkar.Siska hanya diam mendengar pertengkaran orang tuanya.Akan tetapi,pertengkaran kali ini sangat hebat,sampai-sampai orang tua Siska memutuskan akan bercerai.Bagai tersambar petir,Siska sangat kaget dan ia segera keluar dan menghampiri kedua orang tuanya.Sambil menangis ia berkata:
“Ayah,ibu,kenapa ayah dan ibu sampai hati ingin bercerai?Tidakkah ayah dan ibu memikirkan perasaan Siska?Jika ayah dan ibu bercerai,Siska mau pergi kemana?Ungkap Siska yang membuat ayah dan ibunya diam tertegun.
“Setiap hari ayah dan ibu sibuk bekerja,bahkan selalu bertengkar dan kurang memperhatikan Siska.Tahukah kalian,Siska juga butuh kasih sayang dan perhatian dari orangtua.Siska sangat iri dengan Vina yang selalu di sayangi oleh orang tuanya.Apakah ayah dan ibu tidak bisa seperti orangtua Vina yang selalu memperhatikan dan menyayangi Vina?Hampir setiap hari ayah dan ibu bertengkar,hal ini bisa Siska maklumi karna pertengkaran ini hanya pertengkaran biasa.Namun,hari ini sampai-sampai ayah dan ibu ingin bercerai.Kenapa ayah dan ibu tidak memikirkan perasaan Siska?Kenapa?”tanya Siska terbata-bata.
Kedua orangtua Siska pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.Siska kehilangan tenaganya dan perlahan-lahan tubuhnya kehilangan keseimbangan,Siska terjatuh dan akhirnya pingsan.Orangtua Siska panik dan segera membawanya kerumah sakit.
1 jam kemudian . .
Dokter keluar dan memberitahukan kepada orangtua Siska bahwa Siska sudah membaik dan sedang berada di ruang istirahat.Dengan berlinang air mata,mereka mengucapkan terimakasih ke dokter.Kemudian mereka segera pergi menjenguk Siska.Siska terbaring lemah dengan selang infus di tangannya.Kedua orangtuanya duduk di samping Siska.
“Pak,kita bersalah pada Siska,selama ini kita selau sibuk dengan urusan kita masing-masing dan kurang memperhatikannya,bahkan Siska bisa berbaring disini karna kita juga Pak.”ujar ibu Siska sambil menangis.
“Ya bu,mulai sekarang kita harus lebih menyayangi Siska.Kita telah khilaf,bu.”Sahut ayah Siska.
Di sela pembicaraan mereka,Siska terbangun.
“Ayah,ibu,kenapa Siska ada di sini?”tanya Siska.
“Jangan bergerak sayang,kamu masih lemah,tadi kamu pingsan,Siska.Sayang maafkan ayah dan ibumu,mulai hari ini ayah dan ibu berjanji akan lebih menyayangimu.”jawab ayah Siska.Ibunya pun mengangguk.
Siska pun tersenyum dan meneteskan air mata.
“Siska memaafkan kalian.Terimakasih ayah dan ibu telah mau mengerti perasaan Siska.”ujar Siska.Mereka bertiga pun berpelukan dengan berlinang air mata bahagia.
Beberapa hari kemudian,orangtua Siska benar-benar berubah.Mereka tidak bertengkar lagi dan jam kerja mereka pun di kurangi.Mereka mulai memperhatikan dan menyayangi Siska.Tiap pagi Ibunya menyiapkan sarapan dan mereka pun sarapan bersama.Setelah sarapan,orangtuanya mengantar Siska ke sekolah dan kemudian barulah mereka berangkat bekerja.Keluarga Siska sudah berubah.Vina pun turut bahagia melihat Siska bahagia.Siska sangat gembira melihat orangtuanya yang telah berubah.Inilah yang Siska dan setiap anak inginkan,kasih sayang dari Orang Tua.
Walaupun keluarganya kaya dan hidup berkecukupan.Siska tidak pernah merasa bahagia.Setiap hari ia di antar oleh supir pribadinya karna pagi-pagi sekali kedua orangtuanya telah berangkat kerja ke perusahaan mereka masing-masing dan hingga larut malam barulah mereka pulang.Akibatnya Siska kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.Apalagi orang tua siska selalu bertengkar oleh sebab hal yang sepele.Siska sangat sedih melihat kondisi keluarganya.
Di sekolah Siska mempunya seorang teman akrab bernama Vina.Vina adalah anak dari sebuah keluarga sederhana.Siska sangat mengagumi keadaan keluarga Vina.Setiap hari Vina di antar dan di jemput oleh ayahnya.Sedangkan ibunya selalu menyiapkan sarapan dan bekal untuk Vina.Jika Vina sakit,dengan sepenuh hati ibunya akan merawatnya,sedangkan ayah Vina sibuk mencari obat untuk Vina.Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan keluarga Siska.Setiap hari orang tuanya sibuk dengan urusan bisnis sehingga ia di antar dan di jemput supir pribadinya.Sarapan pagi dan makanan sehari-hari selalu di sediakan bi Ijah,pembantunya.Jika ia sakit,bukan ibu atau ayahnya yang merawatnya,melainkan Bi Ijah yang selalu merawat Siska hingga sembuh.
“Aku iri sekali denganmu Vin,orangtuamu sangat memperhatikanmu sedangkan orang tuaku selalu saja sibuk dengan urusan mereka sehingga mereka kurang memperhatikanku,bahkan orangtuaku kerap kali bertengkar oleh hal yang sangat sepele.”ungkap Siska pada Vina di kantin sekolah.
“Sabarlah Sis,orangtuamu pasti karna terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikanmu.Ketika bisnis orangtuamu agak reda pasti mereka akan mulai memperhatikanmu.”sahut Vina.
“Semoga semuanya bisa seperti yang kamu ucapkan Vin,termakasih telah menghiburku.”ujar Siska.
“Sama-sama Sis.”sahut Vina tersenyum.
Malam harinya Siska sedang belajar di dalam kamarnya.Ketika itu kedua orangtuanya pulang dari perusahaannya.Belum sempat berganti pakaian,orang tua Siska kembali bertengkar.Siska hanya diam mendengar pertengkaran orang tuanya.Akan tetapi,pertengkaran kali ini sangat hebat,sampai-sampai orang tua Siska memutuskan akan bercerai.Bagai tersambar petir,Siska sangat kaget dan ia segera keluar dan menghampiri kedua orang tuanya.Sambil menangis ia berkata:
“Ayah,ibu,kenapa ayah dan ibu sampai hati ingin bercerai?Tidakkah ayah dan ibu memikirkan perasaan Siska?Jika ayah dan ibu bercerai,Siska mau pergi kemana?Ungkap Siska yang membuat ayah dan ibunya diam tertegun.
“Setiap hari ayah dan ibu sibuk bekerja,bahkan selalu bertengkar dan kurang memperhatikan Siska.Tahukah kalian,Siska juga butuh kasih sayang dan perhatian dari orangtua.Siska sangat iri dengan Vina yang selalu di sayangi oleh orang tuanya.Apakah ayah dan ibu tidak bisa seperti orangtua Vina yang selalu memperhatikan dan menyayangi Vina?Hampir setiap hari ayah dan ibu bertengkar,hal ini bisa Siska maklumi karna pertengkaran ini hanya pertengkaran biasa.Namun,hari ini sampai-sampai ayah dan ibu ingin bercerai.Kenapa ayah dan ibu tidak memikirkan perasaan Siska?Kenapa?”tanya Siska terbata-bata.
Kedua orangtua Siska pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.Siska kehilangan tenaganya dan perlahan-lahan tubuhnya kehilangan keseimbangan,Siska terjatuh dan akhirnya pingsan.Orangtua Siska panik dan segera membawanya kerumah sakit.
* * *
Sesampainya dirumah sakit,Siska masuk ruang darurat.Dokter
memberitahukan kepada orangtua siska agar mempersiapkan diri dari segala
kemungkinan yang akan terjadi karna kondisi Siska sangat
kritis,badannya lemah dan sangat pucat.Kedua orangtuanya menitikkan air
mata dan menunggu dengan panik.Mereka menyesal dan merasa bersalah karna
selama ini kurang memperhatikan Siska.Mereka pun berdoa agar Siska di
jauhkan dari segala mara bahaya.1 jam kemudian . .
Dokter keluar dan memberitahukan kepada orangtua Siska bahwa Siska sudah membaik dan sedang berada di ruang istirahat.Dengan berlinang air mata,mereka mengucapkan terimakasih ke dokter.Kemudian mereka segera pergi menjenguk Siska.Siska terbaring lemah dengan selang infus di tangannya.Kedua orangtuanya duduk di samping Siska.
“Pak,kita bersalah pada Siska,selama ini kita selau sibuk dengan urusan kita masing-masing dan kurang memperhatikannya,bahkan Siska bisa berbaring disini karna kita juga Pak.”ujar ibu Siska sambil menangis.
“Ya bu,mulai sekarang kita harus lebih menyayangi Siska.Kita telah khilaf,bu.”Sahut ayah Siska.
Di sela pembicaraan mereka,Siska terbangun.
“Ayah,ibu,kenapa Siska ada di sini?”tanya Siska.
“Jangan bergerak sayang,kamu masih lemah,tadi kamu pingsan,Siska.Sayang maafkan ayah dan ibumu,mulai hari ini ayah dan ibu berjanji akan lebih menyayangimu.”jawab ayah Siska.Ibunya pun mengangguk.
Siska pun tersenyum dan meneteskan air mata.
“Siska memaafkan kalian.Terimakasih ayah dan ibu telah mau mengerti perasaan Siska.”ujar Siska.Mereka bertiga pun berpelukan dengan berlinang air mata bahagia.
Beberapa hari kemudian,orangtua Siska benar-benar berubah.Mereka tidak bertengkar lagi dan jam kerja mereka pun di kurangi.Mereka mulai memperhatikan dan menyayangi Siska.Tiap pagi Ibunya menyiapkan sarapan dan mereka pun sarapan bersama.Setelah sarapan,orangtuanya mengantar Siska ke sekolah dan kemudian barulah mereka berangkat bekerja.Keluarga Siska sudah berubah.Vina pun turut bahagia melihat Siska bahagia.Siska sangat gembira melihat orangtuanya yang telah berubah.Inilah yang Siska dan setiap anak inginkan,kasih sayang dari Orang Tua.